Manusia adalah makhluk hidup yang memiliki setumpuk keinginan dan berbagai macam kebutuhan. Untuk memenuhi semua kebutuhannya, manusia membutuhkan berbagai macam alat bantu, salah satunya adalah dengan melakukan organisasi.
|
Manusia dan Organisasi |
Organisasi
menurut Richard Daft adalah sebuah entitas social yang
berorientasi pada tujuan dengan suatu system kegiatan yang terstruktur dan
mempunyai batas-batas yang bias teridentifikasi. Dalam berorganisasi manusia
sebagai penggerak utama dalam kehidupan organisasi, baik penggerak secara
subjek maupun objek (sumber daya).
Dalam
penerapannya organisasi memiliki 2 dimensi :
1. Dimensi Structural
Dimensi
ini bersumber pada internal organisasi, seperti tingkat formalitas organisasi,
standarisasi pekerjaan, kompleksitas organisasi, hierarki organisasi dan
sebagainya.
2. Dimensi Kontekstual
Dimensi
ini yang menjadi factor penentu bagi keberadaan organisasi secara menyeluruh
yang ditentukan oleh ukuran (besar/kecil) organisasi, teknologi yang digunakan,
lingkungan, tujuan, dan budaya organisasi.
P r o s e
s B i s n i s d a l a m O r g a n i s a
s i
Proses
bisnis merupakan elemen utama dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Roger
T. Burlton (2001,) proses bisnis adalah kumpulan dari tugas atau
aktivitas yang terstruktur yang dapat menghasilkan layanan atau produk tertentu
untuk satu atau banyak konsumen. Proses bisnis yang tepat dapat
meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan, oleh karenanya dibutuhkan
proses bisnis yang efektif, efien, dan produktif menjadi sangat penting
dilakukan oleh pelaku bisnis. Dalam pendekatan proses bisnis maka kita perlu
mengenal karakteristik proses bisnis, tahapan utama pemetaan proses bisnis,
prinsip pemetaan serta manfaat proses bisnis. Beberapa penjelasan tersebut
sebagai berikut.
Karakteristik
Proses Bisnis :
1. Definitive : proses
bisnis harus memiliki batasan, masukan, serta keluaran
2. Urutan : proses
bisnis harus terdiri dari aktivitas yang berurut, sesuai waktu dan ruang
3. Pelanggan : proses
bisnis harus mempunyai penerima hasil proses
4. Nilai Tambah :
transformasi dalam proses harus memberikan nilai tambah pada peerima
5. Keterkaitan : suatu
proses saling terkait dalam struktur organisasi
6. Fungsi Silang :
proses mencangkup beberapa fungsi
Tahapan
Utama Pemetaan Proses Bisnis :
1.
Komitmen Direksi
2.
Penentuan
tim dan pemetaan probis & metodologi
3.
Workshop
& sosialisasi
4.
Pemetaan
proses bisnis
5.
Integrase
hasil pemetaan dan mekanisme lainnya
Manfaat
Proses Bisnis :
1. Untuk memahami
bagaimana proses bisnis mencapai visi,misi, dan tujuan, melalui informasi dari
aktivitas kerja dalam rangka melihat peran atau konstribus yang telah diberikan
setiap anggota
2. Mengidentifikasi dan
melakukan penilaian secara komperehensif pada bagian proses aktivitas mana yang
memberi nilai tambah ataupun tidak.
3. Sebagai penyempurna
rumusan tahap kerja proses bisnis (countinous improvement)
A n a l i s i s P r o s e s B i s n i s
Analisis proses
bisnis adalah kajian dan evaluasi yang dilakukan terhadap
kegiatan-kegiatan proses bisnis Perusahaan untuk
mengidentifikasikan dampak dari kegiatan tersebut dalam menciptakan
nilai atau menambah nilai terhadap bisnis Perusahaan.
Menurut
Whitten (2001, p21), dalam melakukan rekayasa ulang proses
bisnis ada 3 tahap besar yaitu:
1. Identifikasi Value
Chain
Pada
tahap ini dilakukan identifikasi kegiatan-kegiatan pada setiap
fungsi perusahaan yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan
proses bisnisnya.
2. Tahap Analisa Setiap
Kegiatan Dalam Proses Bisnis
Analisa
terhadap setiap kegiatan dalam proses bisnis perusahaan dari segi waktu, bottlenecks,
biaya untuk mengidentifikasikan dampak setiap kegiatan dalam menciptakan atau
menambah nilai bisnis Perusahaan. Dalam tahap analisa proses bisnis ini juga
dilakukan identifikasi peluang-peluang untuk melakukan perbaikan dan
perancangan ulang proses bisnis agar proses bisnis lebih efisien.
3. Tahap Perancangan
Proses Bisnis Yang Baru
Perancangan
Proses bisnis yang baru dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam menambah
nilai proses bisnis perusahaan.
Sebagaimana dijelaskan dalam pengertian
analisa proses bisnis dan hubungan antara analisa proses bisnis dengan rekayasa
ulang proses bisnis, maka alasan suatu perusahaan dalam melakukan analisa
proses bisnis sangatlah tergantung pada alasan perusahaan melakukan rekayasa
ulang proses bisnis yaitu:
1. Untuk memperkuat
posisi Perusahaan
2. Untuk mengantisipasi
masalah
3. Untuk mengatasi
kelemahan Perusahaan
Sementara dalam menganalisa proses
bisnis yang sukses harus mengandung spesifikasi sebagai berikut:
1.
Analisa
proses bisnis harus dimulai dengan mengembangkan
suatu pernyataan yang jelas mengenai tujuan dan strategi perusahaan.
2. Pertimbangan untuk memberikan
kepuasan pada konsumen sebagai tujuan dibelakang tujuan dan strategi
perusahaan.
3.
Menitik
beratkan pada proses bisnis diatas fungsi bisnis dan menselaraskan antara
proses dan tujuan perusahaan.
4.
Identifikasikan
proses nilai tambah dan proses pendukungnya yang akan memberikan kontribusi
terhadap nilai.
5.
Menggunakan
tehnik dan alat manajemen yang tersedia dan yang sudah proven dengan sebaik-baiknya
untuk memastikan kualitas dari informasi yang digunakan dan deliverables-nya.
6.
Memberikan
analisa terhadap operasi yang sedang berjalan dan mengidentifikasi proses yang
tidak memberikan nilai tambah.
7.
Mengembangkan
terobosan baru bagi suatu kerangka berpikir dan visi yang berani untuk
melakukan perubahan yang radikal daripada melakukan perubahan yang bertahap.
8. Mempertimbangkan solusi dimana
karyawan dikembangkan dan diperkuat dan teknologi sebagai dasar untuk
mengimplementasikan perubahan.
9. Menyajikan suatu masalah bisnis
secara lengkap dan memberikan informasi dan argumen yang meyakinkan untuk
pengambilan keputusan.
10.
Mengembangkan suatu rencana implementasi yang dapat dilakukan yang berisi
spesifikasi tugas, sumber daya , jangka waktu dan persetujuan